DAMPAK FENOMENA POLITIK UANG PADA PILKADA
Kata Kunci:
Pemilihan Kepala Daerah, Politik UangAbstrak
This study aims to analyze the Impact of Money Politics Phenomenon on Regional Elections. Regional Head Elections (PILKADA) are a form of democracy in the regional government system that allows people to directly elect leaders persuasively (not by force). Regional elections are part of the implementation of democracy at the local level that gives the people the right to determine the leader who will lead the government in their area. However, in practice, regional elections are often marred by various forms of violations, one of which is money politics. Money politics not only violates the principle of justice in elections, but also has the potential to produce incompetent leaders because their selection is not based on capability, but on financial ability. Money politics can be in the form of giving money or other goods to voters to influence the election results.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dampak Fenomena Politik Uang pada Pilkada. Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) merupakan wujud demokrasi dalam sistem pemerintahan daerah yang memungkinkan masyarakat memilih pemimpin secara langsung secara persuasif (tidak memaksa). Pilkada merupakan bagian dari pelaksanaan demokrasi di tingkat lokal yang memberikan hak kepada rakyat untuk menentukan pemimpin yang akan memimpin pemerintahan di daerah mereka. Namun dalam praktiknya, Pilkada sering kali diwarnai oleh berbagai bentuk pelanggaran, salah satunya adalah politik uang (money politic). Politik uang tidak hanya mencederai prinsip keadilan dalam pemilu, tetapi juga berpotensi menghasilkan pemimpin yang tidak kompeten karena pemilihannya bukan berdasarkan kapabilitas, melainkan kemampuan finansial. Politik uang dapat berupa pemberian uang atau barang lainnya kepada pemilih untuk mempengaruhi hasil pemilihan.