PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN BUMDES STUDI KASUS DI DESA SEI SEMBILANG KECAMATAN SEI KEPAYANG TIMUR

Penulis

  • Siti Zahra Siagian Universitas Negeri Medan
  • Putri Permata Assiddiq Harahap Universitas Negeri Medan
  • Julia Ivanna Universitas Negeri Medan

Kata Kunci:

BUMDes, Partisipasi Masyarakat, Pengelolaan Desa, Simpan Pinjam

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara struktural, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan BUMDes cukup tinggi, terutama dalam keikutsertaan mereka pada rapat dan musyawarah desa. Pengurus BUMDes juga berasal dari unsur masyarakat, bukan dari perangkat desa. Namun, partisipasi tersebut belum diiringi dengan kesadaran yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan program BUMDes. Permasalahan utama yang muncul adalah rendahnya tingkat pengembalian pinjaman oleh masyarakat dalam program simpan pinjam, serta kegagalan program kelompok tani akibat kurangnya perawatan terhadap ternak. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat masih bersifat formal dan belum menyentuh partisipasi substantif. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang lebih intensif melalui peningkatan kapasitas masyarakat, sosialisasi yang berkelanjutan, serta pengawasan yang berbasis partisipatif guna mendukung kelangsungan usaha desa secara mandiri dan berkelanjutan.

This study aims to determine the extent of community participation in the management of Village-Owned Enterprises (BUMDes) in Sei Sembilang Village, Sei Kepayang Timur District, Asahan Regency. The approach used is descriptive qualitative, with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. The results of the study indicate that structurally, community involvement in the management of BUMDes is quite high, especially in their participation in village meetings and deliberations. BUMDes administrators also come from community elements, not from village officials. However, this participation has not been accompanied by an awareness of responsibility for the sustainability of the BUMDes program. The main problems that arise are the low level of loan repayment by the community in the savings and loan program, as well as the failure of the farmer group program due to lack of livestock care. This shows that community participation is still formal and has not touched on substantive participation. For this reason, a more intensive approach is needed through increasing community capacity, ongoing socialization, and participatory-based supervision to support the sustainability of village businesses independently and sustainably.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29