PENANGGULANGAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH OLEH KEPOLISIAN
Kata Kunci:
Minuman Beralkohol, Penanggulangan, Kepolisian, KriminalitasAbstrak
Peredaran minuman beralkohol di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bengkulu Tengah, menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan, seiring dengan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, ketertiban umum, dan meningkatnya angka kriminalitas. Perkembangan ekonomi dan gaya hidup moderen turut mendorong sebagian masyarakat untuk mencari penghasilan secara instan, termasuk dengan memperdagangkan minuman beralkohol secara ilegal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya penanggulangan peredaran minuman beralkohol oleh Kepolisian di Kabupaten Bengkulu Tengah serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Metode penelitian yang digunakan adalah hukum empiris (socio-legal) dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepolisian Resort Bengkulu Tengah, melalui Satuan Reserse Kriminal dan Satuan Sabhara, telah melaksanakan upaya preventif berupa penyuluhan dan sosialisasi bahaya minuman keras, serta upaya represif melalui Operasi Pekat yang secara rutin dilaksanakan. Namun demikian, upaya ini masih menghadapi sejumlah hambatan, seperti keterbatasan personel, peredaran ilegal yang tersembunyi, kendala anggaran operasional, serta kurangnya dukungan sosial dan regulasi daerah yang tegas. Oleh karena itu, penanggulangan peredaran minuman beralkohol memerlukan sinergi antara aparat penegak hukum, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya agar dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
The circulation of alcoholic beverages in Indonesia, particularly in Central Bengkulu Regency, shows an alarming upward trend, along with its impact on public health, public order, and the rising crime rate. Economic development and modern lifestEGes have also driven some members of society to seek instant income, including through the illegal trade of alcoholic beverages. This study aims to analyze the efforts made by the police in Central Bengkulu Regency to combat the distribution of alcoholic beverages and to identify the obstacles encountered in its implementation. The research method used is empirical legal research (socio-legal) with a descriptive approach. The findings indicate that the Central Bengkulu Resort Police, through the Criminal Investigation Unit and the Sabhara Unit, have carried out preventive measures such as public education and awareness campaigns on the dangers of alcohol, as well as repressive actions through regular implementation of “Operasi Pekat” (Operation to Combat Social Illnesses). However, these efforts still face several obstacles, including limited personnel, covert illegal distribution, operational budget constraints, and a lack of strong social support and firm local regulations. Therefore, addressing the circulation of alcoholic beverages requires synergy between law enforcement agencies, the community, and other stakeholders to ensure effective and sustainable efforts.