ANALISIS YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA JUAL BELI CHIP GAME ONLINE DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

Abstrak

Perkembangan teknologi digital telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang hiburan berbasis aplikasi. Salah satunya adalah game online seperti Higgs Domino Island yang memungkinkan pemain menggunakan dan membeli chip untuk memainkan berbagai jenis permainan. Aktivitas jual beli chip game online ini kemudian menimbulkan persoalan hukum, khususnya ketika chip tersebut memiliki nilai ekonomi dan diperjualbelikan secara bebas di luar aplikasi resmi. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pemenuhan unsur tindak pidana jual beli chip game online sebagai bentuk perjudian menurut ketentuan Hukum Pidana Indonesia, dan bagaimana perbedaan penafsiran hakim dalam memutus perkara jual beli chip game online di pengadilan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan kasus, melalui analisis terhadap beberapa putusan pengadilan yang relevan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli chip game online memenuhi unsur tindak pidana perjudian, khususnya unsur “memberikan kesempatan untuk berjudi” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 303 ayat (1) KUHP. Namun dalam penerapannya, ditemukan perbedaan penafsiran diantara hakim dalam memutus perkara serupa, yang menunjukkan masih terdapat ketidakseragaman dalam penerapan hukum. Oleh karena itu, diperlukan penegakan hukum yang lebih konsisten serta penegasan peraturan untuk mencegah multitafsir dalam penerapan ketentuan pidana.

The development of digital technology has affected various aspects of life, including entertainment through applications. One example is the online game Higgs Domino Island, which allows players to use and purchase chips to participate in various types of games. The practice of buying and selling these chips has raised legal concerns, particularly when they hold economic value and are traded freely outside of official platforms.This research focuses on two main issues, how the elements of criminal acts in the sale of online game chips fulfill the criteria of gambling under Indonesian criminal law, and how judges interpret such cases differently in court. This study applies a normative juridical method with a statutory and case approach by analyzing several relevant court decisions.The results of this study indicate that the practice of buying and selling online game chips fulfills the elements of a criminal act of gambling, particularly the element of “providing an opportunity to gamble” as stipulated in Article 303 paragraph (1) of the Indonesian Criminal Code (KUHP). However, in its application, differences in interpretation among judges when ruling on similar cases were found, indicating a lack of uniformity in the enforcement of the law. Therefore, more consistent law enforcement and clearer regulations are needed to prevent multiple interpretations in the application of criminal provisions.